BELAJAR SAMBIL BERMAIN

JANGAN SIA-SIAKAN WAKTU ANDA, SELAGI MASIH ADA WAKTU

Kamis, 11 Oktober 2012

tugas kelompok minggu ke -4



Nama Kelompok :
  • Dani Khairunisah             (11005089)
  • Dayukirana E.                (11005087)
  • Hermi Puspita Negari       (11005082)
  • Dwi Prasetyo                     (11005075)
  • Nandar Widorahmanto     (11005067)
  • Fajar Esthi Kuncoro          (11005069)


Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran

Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi dan penilaian.
1.      Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa dapat melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir saja, maka perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya
2.      Merumuskan tujuan instruksional (Instuctional objective) dengan operasional dan khas.
.      a.  Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa. Artinya tujuan instruksional itu benar-           benar harus menyatakan adanya prilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar dilakukan.
b.      Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang dapat diamati atau diukur.
hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A =
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan sasaran pembelajaran
B =
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
C =
Condition adalah menyebutkan  kondisi yang bagaimana atau dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
D =
Degree  adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal yang diharapkan dapat dicapai.
3.      Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang mendukung tercapainya Tujuan
            Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan proses belajar mengajar tersebut
 4.        Mengembangkan alat pengukur keberhasilan
Alat pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku
5.      Menulis Naskah Media
Naskah media adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang merupakan  penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
 6.      Mengadakan Tes atau Uji Coba dan Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.

A. ASPEK PEMBELAJARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pembelajaran alah sebagai berikut :
1.       Rumusan judul
Kesan pertama sangat menentukan minat peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga judul sebiknya ditulis denngan semenarik mungkin.
2.       Rumusan tujuan pembelajaran
Dalam pembuatan bagian ini harus jelas agar peserta didik tidak bingung saat mengikuti pembelajaran dan dapat berkosentrasi dengan baik.
3.       Apersepsi
Seharusnya bagian ini difungsikan untuk membawa dunia mereka ke dunia kita.

Ø  Selanjutnya bagian inti dari media pembelajaran adalah sebagai berikut :
·         Uraian yang komunikatif
·         Contoh, analogi atau ilustrasi dan simulasi yang relevan dan konstektual
·         Latihan, tes, dan umpan balik secara kreatif
·         Interaktivitas
·         Pemilihan media yang relevan
·         Konsistensi media dengan tujuan pembelajaran 

B.PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS TIK
Agar komunikasi berjalan lancar berikut ini hal-hal yang perlu diperhatikan :
·         komunikatif
·         kreatif
·         sederhana
·         unity
·         penggambaran obyak dalam bentuk image yang presentatif
·         pemilihan warna yang sesuai
·         tipografi (font dan susunan huruf)
·         tata letak (lay-out)
·         navigasi (ikon)
ANALISIS KARAKTERISTIK SISWA
ü  Karakteristik Siswa : aspek-aspek atau karakteristik perseorangan siswa yang terdiri dari minat, sikap, gaya belajar, kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang dimiliki (Hamzah B.Uno.2007)
ü  Manfaat analisis karakteristik Siswa :
1.    Guru dapat memperoleh tentang kemampuan siswa awal
2.    Guru dapat mengetahui tentang luas & jenis pengalaman belajar siswa.
3.    Guru dapat mengetahu latar belakang sosial & keluarga siswa.
4.    Guru dapat mengetahui tingkat pertumbuhan & perkembangan aspirasi dan kebutuhan siswa.
5.    Mengetahui tingkat penguasaan yang telah diperoleh siswa sebelumnya.
ü  Klasifikasi Karakteristik Siswa Berdasar Potensi
a.    Nativisme
b.    Empirisme
c.    Konvergensi
ü  Klasifikasi kecerdasan
·         >140 : Genius
·         130 – 139 : Sangat Pandai
·         120 – 129 : Pandai
·         110 – 119 : di atas Normal
·         90 – 109 : Normal
·         80 – 89 : di bawah Normal
·         70 – 79 : Bodoh
ü  Model Belajar Siswa
1.    Visual
2.    Auditori
3.    Kinestetik

         MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS YANG LENGKAP DAN CERMAT
Ada banyak sekali preskripsi untuk merumuskan tujuan khusus pengajaran. Sebagaian besar berpijak pada karya klasik Mager (1975) yang memasukkan 3 komponen utama dalam suatu rumusan tujuan: perilaku, kondisi, dan derajat (­kriteria) keberhasilan.
Instructional De­velopment Institute (IDI) menambahkan satu komponen yang perlu juga dispesifikasi da­lam rumusan tujuan, yaitu: sasaran (audi­ence).
Komponen kondisi dalam tujuan khusus pengajaran menyebutkan "sesuatu" yang secara khusus diberikan atau tidak diberikan ketika mahasiswa menam­pilkan perilaku yang ditetapkan dalam tujuan. Sesuatu yang dimaksud sebagai kondisi dalam tujuan khusus pengajaran bisa berupa:

(1) Bahan dan alat
(2) Informasi
(3) Lingkungan
Contoh berikut menyebutkan "ba­han" dan "alat" sebagai kondisi dalam rumusan tujuan khusus pen­gajaran: Diberikan kalkulator, mahasiswa dapat menghitung nilai rata-rata 25 skor.
DERAJAT KEBERHASILAN
                Penyebutan perilaku dalam suatu rumusan tujuan tidak lengkap tanpa deskripsi mengenai derajat keberhasilan penampilan perilaku yang dapat diterima. Rumusan tujuan "agar mahasiswa dapat mengetik", tidak mengandung makna dalam penetapan strategi pengajaran.
Definisi

                Derajat keberhasilan dalam suatu rumusan tujuan khusus mendeskripsikan perilaku apa (atau yang bagaimana) yang dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan.
                Derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila semua kri­teria yang relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan khusus pengajaran. Ada 5 kriteria yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud ini:

(1) Kecermatan
(2) Waktu (kecepatan)
(3) Kesesuaian dengan prosedur
(4) Kuantitas
(5) Kualitas hasil akhir

                Jadi, derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila per­syaratan mengenai kecermatan, kecepatan, kesesuaian dengan prosedur, dan kualitas hasil akhir yang sesuai dengan apa yang ditetapkan, disebutkan dalam rumusan tujuan ketika diperlukan.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar