Nama Kelompok :
- Dani Khairunisah (11005089)
- Dayukirana E. (11005087)
- Hermi Puspita Negari (11005082)
- Dwi Prasetyo (11005075)
- Nandar Widorahmanto (11005067)
- Fajar Esthi Kuncoro (11005069)
Langkah-langkah Pengembangan Media Pembelajaran
Secara garis besar kegiatan pengembangan media pembelajaran terdiri atas
tiga langkah besar yang harus dilalui, yaitu kegiatan perencanaan, produksi
dan penilaian.
1. Menganalisis kebutuhan dan karakteristik siswa
Kebutuhan dalam proses belajar mengajar adalah kesenjangan antara apa yang
dimiliki siswa dengan apa yang diharapkan. Contoh jika kita mengharapkan siswa
dapat melakukan sholat dengan baik dan benar, sementara mereka baru bisa takbir
saja, maka perlu dilakukan latihan untuk ruku, sujud, dan seterusnya
2. Merumuskan tujuan instruksional (Instuctional
objective) dengan operasional dan khas.
. a. Tujuan instruksional harus berorientasi kepada siswa.
Artinya tujuan instruksional itu benar- benar harus menyatakan adanya
prilaku siswa yang dapat dilakukan atau diperoleh setelah proses belajar
dilakukan.
b. Tujuan harus dinyatakan dengan kata kerja yang
operasional, artinya kata kerja itu menunjukkan suatu prilaku/perbuatan yang
dapat diamati atau diukur.
hendaknya memiliki empat unsur pokok yang dapat kita
akronimkan dalam ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
Penjelasan dari masing-masing komponen tersebut sebagai berikut:
A =
|
Audience adalah menyebutkan sasaran/audien yang dijadikan
sasaran pembelajaran
|
B =
|
Behavior adalah menyatakan prilaku spesifik yang diharapkan
atau yang dapat dilakukan setelah pembelajaran berlangsung
|
C =
|
Condition adalah menyebutkan kondisi yang bagaimana atau
dimana sasaran dapat mendemonstrasikan kemampuannya atau keterampilannya
|
D =
|
Degree adalah menyebutkan batasan tingkatan minimal
yang diharapkan dapat dicapai.
|
3. Merumuskan butir-butir materi secara terperinci yang
mendukung tercapainya Tujuan
Penyusunan rumusan butir-butir materi adalah dilihat dari sub kemampuan atau
keterampilan yang dijelaskan dalam tujuan khusus pembelajaran, sehingga materi
yang disusun adalah dalam rangka mencapai tujuan yang diharapkan dari kegiatan
proses belajar mengajar tersebut
4. Mengembangkan alat pengukur
keberhasilan
Alat
pengukur keberhasilan seyogyanya dikembangkan terlebih dahulu sebelum naskah
program ditulis. Dan alat pengukur ini harus dikembangkan sesuai dengan tujuan
yang akan dicapai dan dari materi-materi pembelajaran yang disajikan. Bentuk
alat pengukurnya bisa dengan tes, pengamatan, penugasan atau cheklist prilaku
5. Menulis Naskah Media
Naskah media
adalah bentuk penyajian materi pembelajaran melalui media rancangan yang
merupakan penjabaran dari pokok-pokok materi yang telah disusun secara
baik seperti yang telah dijelaskan di atas.
6. Mengadakan Tes atau Uji Coba dan
Revisi
Tes adalah kegiatan untuk menguji atau mengetahui
tingkat efektifitas dan kesesuaian media yang dirancang dengan tujuan yang
diharapkan dari program tersebut. Sesuatu program media yang oleh pembuatnya
dianggap telah baik, tetapi bila program itu tidak menarik, atau sukar dipahami
atau tidak merangsang proses belajar bagi siswa yang ditujunya, maka program
semacam ini tentu saja tidak dikatakan baik.
A. ASPEK PEMBELAJARAN
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pembelajaran
alah sebagai berikut :
1.
Rumusan judul
Kesan pertama sangat menentukan minat
peserta didik dalam mengikuti pembelajaran, sehingga judul sebiknya ditulis
denngan semenarik mungkin.
2.
Rumusan tujuan pembelajaran
Dalam pembuatan bagian ini harus jelas agar
peserta didik tidak bingung saat mengikuti pembelajaran dan dapat berkosentrasi
dengan baik.
3.
Apersepsi
Seharusnya bagian ini difungsikan untuk
membawa dunia mereka ke dunia kita.
Ø
Selanjutnya bagian inti dari media pembelajaran
adalah sebagai berikut :
·
Uraian yang komunikatif
·
Contoh, analogi atau ilustrasi dan simulasi yang
relevan dan konstektual
·
Latihan, tes, dan umpan balik secara kreatif
·
Interaktivitas
·
Pemilihan media yang relevan
·
Konsistensi media dengan tujuan
pembelajaran
B.PERANAN DESAIN KOMUNIKASI VISUAL DALAM PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN
BERBASIS TIK
Agar komunikasi berjalan lancar berikut ini hal-hal yang perlu
diperhatikan :
·
komunikatif
·
kreatif
·
sederhana
·
unity
·
penggambaran obyak dalam bentuk image yang
presentatif
·
pemilihan warna yang sesuai
·
tipografi (font dan susunan huruf)
·
tata letak (lay-out)
·
navigasi (ikon)
ANALISIS
KARAKTERISTIK SISWA
ü Karakteristik
Siswa : aspek-aspek atau karakteristik perseorangan siswa yang terdiri dari
minat, sikap, gaya belajar, kemampuan berfikir, dan kemampuan awal yang
dimiliki (Hamzah B.Uno.2007)
ü Manfaat
analisis karakteristik Siswa :
1. Guru
dapat memperoleh tentang kemampuan siswa awal
2. Guru
dapat mengetahui tentang luas & jenis pengalaman belajar siswa.
3. Guru
dapat mengetahu latar belakang sosial & keluarga siswa.
4. Guru
dapat mengetahui tingkat pertumbuhan & perkembangan aspirasi dan kebutuhan
siswa.
5. Mengetahui
tingkat penguasaan yang telah diperoleh siswa sebelumnya.
ü Klasifikasi
Karakteristik Siswa Berdasar Potensi
a. Nativisme
b. Empirisme
c. Konvergensi
ü Klasifikasi
kecerdasan
·
>140 : Genius
·
130 – 139 : Sangat Pandai
·
120 – 129 : Pandai
·
110 – 119 : di atas Normal
·
90 – 109 : Normal
·
80 – 89 : di bawah Normal
·
70 – 79 : Bodoh
ü Model
Belajar Siswa
1. Visual
2. Auditori
3. Kinestetik
MERUMUSKAN TUJUAN KHUSUS YANG LENGKAP DAN
CERMAT
Ada banyak sekali preskripsi
untuk merumuskan tujuan khusus pengajaran. Sebagaian besar berpijak pada karya
klasik Mager (1975) yang memasukkan 3 komponen utama dalam suatu rumusan
tujuan: perilaku, kondisi, dan derajat (kriteria) keberhasilan.
Instructional Development
Institute (IDI) menambahkan satu komponen yang perlu juga dispesifikasi dalam
rumusan tujuan, yaitu: sasaran (audience).
Komponen kondisi dalam tujuan
khusus pengajaran menyebutkan "sesuatu" yang secara khusus diberikan
atau tidak diberikan ketika mahasiswa menampilkan perilaku yang ditetapkan
dalam tujuan. Sesuatu yang dimaksud sebagai kondisi dalam tujuan khusus
pengajaran bisa berupa:
(1) Bahan dan alat
(2) Informasi
(3) Lingkungan
Contoh berikut menyebutkan "bahan" dan
"alat" sebagai kondisi dalam rumusan tujuan khusus pengajaran:
Diberikan kalkulator, mahasiswa dapat menghitung nilai rata-rata 25 skor.
DERAJAT KEBERHASILAN
Penyebutan
perilaku dalam suatu rumusan tujuan tidak lengkap tanpa deskripsi mengenai
derajat keberhasilan penampilan perilaku yang dapat diterima. Rumusan tujuan
"agar mahasiswa dapat mengetik", tidak mengandung makna dalam
penetapan strategi pengajaran.
Definisi
Derajat
keberhasilan dalam suatu rumusan tujuan khusus mendeskripsikan perilaku apa
(atau yang bagaimana) yang dapat diterima setelah mahasiswa mencapai tujuan.
Derajat keberhasilan dikatakan
lengkap apabila semua kriteria yang relevan terungkapkan dalam rumusan tujuan
khusus pengajaran. Ada 5 kriteria yang dapat digunakan untuk memenuhi maksud
ini:
(1) Kecermatan
(2) Waktu (kecepatan)
(3) Kesesuaian dengan prosedur
(4) Kuantitas
(5) Kualitas hasil akhir
Jadi,
derajat keberhasilan dikatakan lengkap apabila persyaratan mengenai kecermatan,
kecepatan, kesesuaian dengan prosedur, dan kualitas hasil akhir yang sesuai
dengan apa yang ditetapkan, disebutkan dalam rumusan tujuan ketika diperlukan.